Informasi dan Komunikasi

SYUKUR:
14-04-2014 / 09:02:48
Kultur merupakan sejarah yang tak bisa ditinggalkan dan itu merupakan tanda kebesaran bagi negara atau kelompok, suatu kelompok atau Negara tak kan besar bila tak pernah mengenal sejarah jadi kultur tetap dalam peradapan jangan sampai hengkang kita cari solusi terbaik dan menyamakanpersepsi,Visi,Misi.karena disitu ada perbedaan Kapasitas sehingga perbedaan itu jadikanlah suatu wadah dan pemersatu sehingga insyaAlloh semua bisa teratasi.
abdul hamid karim:
18-04-2014 / 09:05:47
Mator cangkolang. setelah agak lama saya aktif di hizbut tahrir, menurut saya tradisi tetap barjalan dengan menambahkan pemahaman islam sebagai ideologi sehingga terjadi satu perasaan,satu pemikiran,satu tujuan.
khoirudin mustofa:
20-04-2014 / 16:04:32
Assalamu alaikum wr.wb. Mohon maaf sebelumnya jika terdapat kata kata yang kurang berkenan dan atau yang kurang diharapkan. Tradisi dalam pemahaman kami yang serba terbatas adalah suatu perbuatan yang sudah dijalankan dan kemudian menjadi kebiasaan. Dalam masyarakat tradisi dapat dikategorikan sebagai berikut 1. Tradisi yang bersumber dari Islam artinya pelaksanaannya memiliki landasan atau hujjah. 2. tradisi yang bersumber dari kebiasaan atau adat istiadat masyarakat setempat. Jika tradisi yang bersumber dari Islam maka harus dipertahankan. Namun jika tradisi tidak bersumber dari Islam, maka jika secara tujuan, pelaksanaan dan sebagainya tidak bertentangan dengan Islam, tidak menjadi masalah jika dipertahankan. Namun jika bertentangan dengan Islam, maka harus ditinggalkan. Hanya saja, yang menjadi pokok permasalahan saat ini adalah masyarakat masih belum dewasa dalam menyikapi perbedaan tradisi yang ada ditengah tengah masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus dipahamkan Islam sebagai sebuah ideologi yang memiliki aqidah ruhiyyah atau spiritual dan aqidah siyasiyah atau politik. Memahamkan ummat dengan Islam Ideologis memang tidak mudah. Karena ditengah tengah ummat saat ini diterapkan aturan yang bukan berasal dari Islam. Belum lagi ada ketidak relaan dari negara negara kafir, yang pastinya mereka akan terus menerus menghalangi, serta memprovokasi umat agar tidak mau pada gerakan yang menyuarakan Islam Ideologis. Solusinya. Bagi kalangan yang telah memahami Islam sebagai sebuah Ideologi, maka harus menanggalkan seluruh kepentingan kepentingan duniawi di atas kepentingan perjuangan. Artinya, perjuangan memahamkan dan menerapkan Ideologi Islam harus menjadi poros hidup. Penyampaian, pemaparan, penjelasan kepada ummat haruslah jelas, terang terangan, terbuka dan terus menerus. Dan hal ini harus dilakukan secara berjamaah. Orang orang yang telah memahami Islam sebagai Ideologi harus diorganisir sedemikian rupa dengan menjadikan Aqidah Islam sebagai pengikat, halal haram sebagai standart, dan Allah yang akan mengawasi setiap gerak langkah kita. Konsekuensinya memang berat. Ummat yang telah teracuni oleh pemikiran kufur akan menjauhi dan akan mudah terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak menginginkan ideologi Islam tegak. Hanya saja ini bersifat sementara, karena jika aktifitas ini secara istiqomah dilakukan, maka ummat yang secara fitrah memiliki ke Islaman, akan tahu dan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Secara imani, perjuangan ini adalah dalam rangka menolong Agama Allah, jadi Allah akan menolong orang orang yang menolong agamanya. Semoga Allah swt, memberikan pertolongan kepada kita. Amiin. Wassalamu alaikum wr.wb.